Saya pertama kali mendengar nama Darsimah Siahaan ketika membaca kisah tentang Sekolah Alam Leuser—sebuah sekolah yang berdiri di kaki Gunung Leuser. Di tempat yang dikelilingi hutan lebat dan sungai jernih, Darsimah membangun ruang belajar yang berbeda: hutan jadi kelas, sungai jadi laboratorium, dan kearifan lokal jadi kurikulum hidup.
Dari Hutan ke Ruang Belajar
Beliau bukan sekadar guru, tapi penjaga harapan anak-anak di pelosok Langkat. Ketika banyak anak harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk belajar, Darsimah memilih membawa sekolah itu ke tengah kehidupan mereka. Sekolah Alam Leuser menjadi tempat di mana alam bukan latar belakang semata, melainkan sumber pengetahuan yang hidup dan nyata.
"Saya ingin anak-anak di sini nggak cuma pintar baca tulis, tapi juga paham pentingnya alam," itulah pesan yang sering ia sampaikan. Menurut saya, kalimat itu sederhana tapi berdampak besar—karena dari kesadaran seperti itu lah kelak lahir generasi yang menjaga, bukan merusak.
Inspirasi dari Alam, untuk Anak Negeri
Darsimah menyadari bahwa pendidikan di desa harus relevan dengan konteksnya. Di Leuser, pelajaran tentang alam sama pentingnya dengan pelajaran akademik. Maka metode belajar di Sekolah Alam Leuser menggabungkan kurikulum nasional dengan praktik langsung: menanam pohon, mengenal spesies lokal, memantau sungai, atau menghitung hasil panen sambil belajar matematika.
Saya suka bagaimana anak-anak dilibatkan dalam kegiatan nyata—mereka belajar bertanggung jawab lewat kebun, beternak kecil-kecilan, dan pengelolaan sampah organik. Lewat cara ini, pengetahuan akademis jadi lebih bermakna karena selalu terkait dengan kehidupan mereka sehari-hari.
Mengubah Tantangan Jadi Peluang
Membangun sekolah di wilayah pedalaman jelas penuh tantangan: akses sulit, fasilitas minim, dan sinyal yang sering nggak stabil. Namun Darsimah memandang keterbatasan sebagai pemicu kreativitas. Dinding kelas terbuat dari bambu, meja dibuat bersama orang tua murid, dan metode pembelajaran disesuaikan kondisi lokal—semua berlandaskan gotong royong.
Dan kerja keras itu pun berbuah manis. Pada tahun 2024, Darsimah Siahaan dinobatkan sebagai pemenang SATU Indonesia Awards kategori Pendidikan dari Astra, pengakuan atas upayanya memadukan pendidikan dan konservasi di Leuser.
Sekolah Alam Leuser: Kurikulum Hidup
Sekolah ini mengintegrasikan materi nasional dengan pengalaman lapangan. Mata pelajaran sains dikaitkan langsung dengan flora dan fauna lokal; matematika dipraktikkan lewat kegiatan bertanam; bahasa diajarkan dengan menulis cerita rakyat dan dokumentasi pengalaman. Cara ini menumbuhkan kebanggaan anak terhadap tanah kelahiran sambil menanamkan kecakapan hidup.
Di samping itu, proyek-proyek lingkungan seperti program penanaman pohon, pengolahan sampah, dan pemantauan kualitas air membentuk literasi konservasi yang penting bagi masa depan kawasan Leuser.
Jejak Kecil, Dampak Besar
Perubahan yang ditimbulkan Darsimah tampak nyata: anak-anak lebih percaya diri, masyarakat ikut terlibat, dan sejumlah lulusan memilih kembali mengabdi sebagai guru. Pemerintah daerah dan organisasi non-profit pun mulai memberi dukungan, dari bahan ajar sampai bantuan teknis.
Bagi Darsimah, penghargaan dan bantuan itu bukan tujuan akhir. Ia paling bahagia melihat anak-anaknya tumbuh percaya diri, peduli, dan berani bermimpi—itulah ukuran kesuksesan yang ia pegang erat.
Harapan untuk Masa Depan
Saat saya membaca kisahnya, saya teringat banyak guru di pelosok yang berjuang dalam diam. Darsimah mengajarkan bahwa pendidikan sejati bukan cuma mentransfer pengetahuan, tapi membentuk karakter dan rasa tanggung jawab terhadap lingkungan.
Jika model Sekolah Alam Leuser bisa direplikasi di wilayah lain, saya percaya akan lahir banyak generasi yang tumbuh selaras dengan alam—bukan mengurasnya. Dari sekolah bambu di Leuser, kita melihat bukti bahwa pendidikan yang sederhana sekaligus kontekstual bisa mencetak perubahan besar.
#APA2025-KSB
Referensi:
- https://www.goodnewsfromindonesia.id/2025/08/29/sekolah-alam-leuser-pendidikan-berbasis-alam-dengan-kurikulum-nasional
- https://www.keliling.my.id/2025/10/sekolah-alam-leuser.html
- https://vervalyayasan.data.kemdikbud.go.id
- https://mongabay.co.id/2025/04/21/perempuan-perawat-hutan-tanam-asa-di-tengah-rimba