Showing posts with label health. Show all posts
Showing posts with label health. Show all posts

In health

Menjaga Daya Tahan Tubuh di Masa Pandemi Agar Imunitas Makin Kuat

Sudah pasti kesehatan menjadi fokus utama semua orang beberapa bulan terakhir ini terutama sejak kasus harian Covid-19 mulai meningkat dan pemerintah memberlakukan kebijakan PPKM. Naik turun jumlah kasus diberbagai daerah juga membuat suasana hati ikut tidak karuan. Kekhawatiran dan rasa was-was membuat kita lebih berhati-hati dan memperketat protokol kesehatan di kehidupan sehari-hari. Meskipun beberapa dari kita sudah menerima vaksin dosis satu dan dua tetapi tidak lantas kebal virus.  Penyakit yang biasanya disebabkan oleh virus umumnya merupakan self-limiting diseases yang mengandalkan imunitas tubuh. Salah satu cara meningkatkan imunitas adalah dengan menjaga daya tahan tubuh di masa pandemi  ini. Rasa khawatir yang berlebihan akan memicu stres yang membuat imunitas malah justru drop. Nah apa sih yang harus dilakukan agar imun kuat dan daya tahan tubuh tetap terjaga? 

  1. Makan sehat dan teratur

Meskipun makan merupakan kebutuhan dasar manusia, di masa pandemi ini kita mesti lebih memperhatikan pola makan dan apa yang kita makan. Tubuh yang ternutrisi dengan baik akan mampu membentuk imun yang baik juga. Karena itulah makanan sebagai sumber energi harus mengandung cukup gizi/nutrisi yang diperlukan tubuh kita. Hindari makanan yang kaya akan lemak dan gula dan batasi asupan garam. Pilih daging putih seperti ikan atau unggas yang lebih rendah lemak dibandingkan daging merah. Mengkonsumsi buah-buahan, sayur segar, kacang-kacangan, biji-bijian sangat dianjurkankan untuk mendapatkan vitamin, protein serat dan antioksidan yang bagus untuk daya tahan tubuh. Selain mengkonsumsi makanan sehat kita juga harus memperhatikan jam makan kita. Kadang kita malas untuk sarapan pagi. Eits demi imunitas mulai sekarang sarapan jangan di-skip ya. Sudah banyak ahli dan penelitian  yang mengungkapkan pentingnya sarapan untuk tubuh kita. 



  1. Vitamin/Suplemen

Beberapa studi yang dilakukan mengungkapkan bahwa vitamin C, D dan E bagus untuk meningkatkan imunitas. Dosis vitamin C yang direkomendasikan yaitu 90 mg per hari, 15 mcg (600 IU) per hari untuk vitamin D dan 15 mg per hari untuk vitamin E. Selain vitamin mengkonsumsi propolis yang berasal dari lebah madu juga baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena kandungan flavonoid dan fenolik yang tinggi. Penggunaan empon-empon seperti kunyit, temu lawak dan jahe juga dipercaya berkhasiat untuk meningkatkan imun tubuh. Masyarakat Indonesia sudah sejak dulu menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari sebagai obat tradisional. Tanaman herbal yang diyakini juga bagus untuk menjaga daya tahan tubuh adalah Echinacea. Ekstrak tumbuhan Echinacea merupakan bahan utama Imboost, obat herbal yang berfungsi meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Imboost dijual bebas di pasaran dan terdiri dariberbagai jenis yaitu Imboost Tablet, Imboost Force, Imboost Force Extra Strength, Imboost Kids Sirup dan Imboost Force Sirup. Imboost dapat dikonsumsi tiga kali sehari untuk menambah daya tahan tubuh.



  1. Olah Raga

Jika sudah makan makanan bergizi dan mengkonsumsi vitamin/suplemen maka lanjutkan dengan  satu sesi olah raga ringan  setiap hari secara rutin. Badan yang bugar tentu akan memperkuat imun kita. Di masa PPKM tentu tidak mudah untuk melakukan kegiatan olah raga, kita tidak bisa pergi ke gym atau sekedar jogging di luar  rumah. Namun selalu banyak cara bukan agar bisa tetap olah raga di rumah saja. Misalnya kita bisa memilih dengan mengikuti tutorial yoga secara online atau sekedar jogging memutari halaman belakang rumah saja toh sudah cukup.  Olah raga adalah salah satu kebutuhan wajib di masa pandemi ini. 


  1. Berpikir positif

Apa yang terjadi di tubuh fisik akan mempengaruhi psikis dan sebaliknya jika psikis bermasalah maka akan mempengaruhi fisik anda, demikian saya mengingat apa yang dikatakan guru yoga saya. Stres memang harus dikurangi salah satu caranya dengan latihan meditasi setiap hari, boleh pagi atau malam sebelum tidur. Memiliki pikiran positif tentu akan sangat baik untuk meningkatkan imunitas tubuh kita. Saat ini kita lebih sering mendapatkan rasa khawatir/cemas dari media sosial karenanya tidak mengakses media sosial untuk sementara waktu (jika diperlukan) adalah langkah bijak agar pikiran tetap positif.



  1. Istirahat/Tidur Cukup

Setelah menjalani berbagai aktivitas sehari-hari tentu saja tubuh perlu diistirahatkan setidaknya tidurlah 7 -8 jam. Usahakan tidak begadang dan mulai tidur paling lambat jam 22.00. Pola istirahat yang baik dan tidur yang berkualitas akan membuat tubuh tidak akan mudah lelah/capek dan daya tahan tubuh akan meningkat. (dian)

*Sumber foto pixabay.com dan dokpri

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In health

Orang Tua akan Kembali Menjadi “Baby”. Benarkah?

Sumber: pixabay.com


Pada artikel sebelumnya, mimin curhat tentang orang tua yang lumayan sulit diarahkan untuk cek rutin kesehatan, apalagi berobat ke dokter ketika sakit. Ada aja alasannya. Seperti inilah suka duka membersamai orang tua yang mulai memasuki usia sepuh (tua). Ya, mimin yakin tidak semua orang tua seperti bapak ibu mimin :)

Ada banyak pengalaman manis juga dari kawan-kawan yang merasa lega karena bisa membawa orang tuanya untuk rutin cek kesehatan. Jadi, ketika ada yang tidak beres di tubuh, langsung deh bisa ditangani. Cemburu? Iya sih sebenarnya, orang tua mereka sadar kesehatan sehingga tidak begitu merepotkan anak-anak untuk memaksa kesana kesini cek kesehatan atau berobat ke dokter. Ah, sudahlah, mimin juga gak boleh berkecil hati kelamaan. Setiap hal itu sudah ada jalannya masing-masing, ya ikuti saja jalan itu.

Siapa tahu ini adalah jalan Tuhan biar mimin bisa introspeksi diri. Jangan-jangan selama ini mimin terlalu keras ya nada bicaranya ke orang tua? Atau jangan-jangan mimin ngajak ke dokternya kurang edukatif sehingga gak digubris? Atau mungkin secara psikis, mereka takut ketahuan penyakitnya? Ah, biarlah mimin yang belajar menemukan jawabannya sendiri. Ya, dari pengalaman yang sudah menunggu di depan sana, tentunya.

Periode Kemunduran yang Harus Di-support Penuh

Pernah mimin membaca sebuah ulasan, bahwa orang tua kita pada saatnya nanti akan menjadi seperti bayi lagi. Ya, jangan kaget jika mereka akan menanyakan sebuah hal berkali-kali karena tingkat pemahaman maupun pendengaran yang berkurang. Jangan marah jika orang tua mengeluh tidak bisa membaca sebuah kalimat karena menurunnya fungsi indra penglihatan.

Jangan marah jika orang tua seperti anak kecil, ini itu harus dituruti, dan jika tidak dituruti bakal ngambek. Jangan marah jika orang tua suatu saat akan suka marah-marah karena hal sepele, yang menurut kita itu bukanlah hal penting untuk dibahas. Kata orang, siapkan mental dan jangan terpancing emosi karena itu. Tenang saja, ini bukanlah sebuah penyakit, namun fase alamiah yang akan dialami oleh setiap manusia di periode akhir kehidupannya.

sumber: pixabay.com
Para orang tua yang memasuki fase lansia akan mengalami kemunduran, baik fisik maupun psikologis. Tentu saja, kemunduran fisik ini disebabkan karena perubahan sel-sel tubuh dalam proses menua. Nah, kalau kemunduran psikologis sendiri bisa dilihat dari perubahan sikap mereka. Ada kadar tidak senang ataupun tidak puas dengan apa yang mereka miliki saat ini. Ya, bisa tentang diri sendiri, anak, suami/istri, orang lain, pekerjaan, makanan dan berbagai hal yang dekat dengannya.  Nah, gak heran kan kalau mereka menjelma jadi “baby” lagi?

Ini lumrah terjadi, tidak perlu diambil hati & tugas kita sebagai anak hanyalah memahami dan memahami. Nah, jika saat ini kamu memiliki orang tua usia diatas 50 tahun, yuk mulai belajar menyabari mereka, kalau bisa unlimited. Ya, seperti kasih sayang mereka kepada kita dulu, kita loh dirawat dengan layanan VIP hingga dewasa. Paling mahal sepanjang sejarah hidup dan tak tergantikan oleh berapapun rupiah di dunia ini.

Riana Dewie

Read More

Share Tweet Pin It +1

43 Comments

In health

Jangan Sedih Jogja, Mr. Corona Gakkan Bertamu Lama

Sumber: pixabay.com
Kemarin (15/03/20) Jogja mengeluarkan pernyataan bahwa ada warganya yang terdampak virus corona (Covid-19). Ya, seorang balita yang sebelumnya tampak batuk-batuk dan sesak nafas, dan menurut orang terdekatnya, ia baru pulang dari kota Depok. Ah, betapa khawatirnya orang tua si balita, di tengah guncangan informasi yang begitu 'menampar' tentang virus ini. Yuk doakan agar anak manis ini lekas sembuh dari sakitnya. Amin.

Mimin gak bisa bayangin juga, raut wajah kota Jogja pasti sedih lagi, setelah sebelumnya berduka atas kecelakaan susur sungai anak-anak SMPN 1 Turi.  Seorang kawan “istimewa” sempat merasakan kesedihan mendalam di jantung kota Jogja sebelum berita menyedihkan adik-adik susur sungai mencuat. Dan sekarang, mimin juga merasakan keadaan “mencekam” saat keluar rumah. Iya, apalagi kalau bukan karena Mr. Corona.

Ya, seperti biasanya, setiap hari Minggu, mimin sekeluarga sejenak menenangkan hati ke rumah ibadah. Minggu-minggu sebelumnya sih baik-baik saja, tidak ada yang ditakutkan walaupun virus ini sudah mewabah di beberapa negara di dunia. Mimin cuma mikir, “ah, jauh dari Indonesia. Aman aman, pasti aman...”.

Saat virus ini masuk ke Indonesia, mulai deh vertigo mimin bergejolak. Lha iya, jadi seakan-akan kayak tinggal di negeri yang adem ayem, eh tiba-tiba diserang oleh negara api. Ini kerasa banget saat mimin yang harusnya mengisolasi diri dari lingkungan sosial, tiba-tiba memaksakan diri buat keluar rumah. Ya sih, kalau bukan buat ibadah, mungkin mimin lebih pilih selimutan di kamar sambil nonton drakor. Husshh..!!

Gak cuma Indonesia, beberapa sahabat mimin yang sedang study di luar negeri yang terdampak virus ini juga merasakan kekhawatiran sama. Selain panic buying, fenomena kehabisan masker maupun hand sanitizer juga menjadi hal lumrah yang mereka alami saat ini. Ah, tidak...!!! Mimin hampir tak percaya, bahwa saat ini Mr. Corona meluas, bahkan di kota tercinta ini.

Melihat kerumunan orang, mimin mulai was-was. Mimin cuma mikir, gimana ntar kalau tiba-tiba disapa oleh orang yang dikenal? Jika biasanya salaman, terus tiba-tiba gak salaman, gimana ya? Duh dilema banget :( Walaupun mimin yakin sudah pada paham sih, masing-masing dari kita kan punya tanggung jawab untuk melindungi diri sendiri, terutama dari virus yang saat ini sedang menjadi momok masyarakat ini.

Baiklah. Mari jaga diri, jaga kata-kata, jaga pikiran, jaga perbuatan agar tidak menambah kepanikan. Cukup waspada dan lindungi kesehatan keluarga dengan cara yang sudah direkomendasikan oleh pihak yang berwenang. Sediakan hand sanitizer & gunakan masker jika terpaksa harus keluar rumah. 

Libur dari rutinitas kerja, sekolah, atau segala bentuk sosialisasi lainnya adalah cara bijak untuk terhindar maupun menularkan penyakit ini kepada orang lain. Ingat! Jangan memanfaatkan hari tenang dengan piknik keluar rumah, apalagi berkedok refreshing. Ini bukan saatnya!

Jogjaku, ayo bangkit lagi! Mimin berdoa semoga ini tak akan lama. 

Riana Dewie

Read More

Share Tweet Pin It +1

52 Comments