Showing posts with label Lifestyle. Show all posts
Showing posts with label Lifestyle. Show all posts

In Lifestyle

Mengenal Mediakomen, Layanan Jasa Komentar Media Sosial

 

Beberapa waktu yang lalu saya mengikuti kelas online tentang digital marketing melalui Instagram melalui sebuah platform pelatihan. Seneng sekali karena selain mendapatkan tambahan ilmu dan skill akhirnya semua pertanyaan saya tentang Instagram terjawab. Melalui pelatihan ini saya mendapat tips mengembangkan akun media sosial dengan Instagram sebagai fokusnya, di kelas ini saya mulai berkenalan dengan Engangement Rate (selanjutnya disingkat ER). Indikator ER yang tinggi salah satunya adalah dengan banyaknya interaksi pada akun kita salah satunya melalui komentar. Lalu bagaimana cara mendapatkan komentar yang tepat? Layanan komentar mediakomen.com sepertinya cukup memahami pentingnya ER dan bagaimana algoritma tiap-tiap media sosisal bekerja. Tentu saja kita yang awam dengan dunia digital marketing apalagi dengan jumlah followers  yang masih sedikit akan sangat sulit untuk membuat ER akun media sosial tinggi . Instagram misalnya ditentukan oleh like, comment, share, repost , view (untuk postingan video/reels). 

Sebelum ngobrol tentang pentingnya ER lebih dalam perlu disadari bahwa media sosial saat ini tidak lagi digunakan untuk pribadi, kalau sebelumnya orang yang menjadi followers di media sosial kita hanya orang-orang yang kita kenal  sekarang tidak. Akun yang berisi konten-konten yang menarik bukan tidak mungkin memikat orang-orang yang tidak kita kenal untuk mengikuti akun media sosial kita. Dalam kelas digital marketing yang saya ikuti misalnya pemilik akun Instagram dituntut konsisten dalam memposting dan membuat konten yang beragam. Dengan konten yang beragam tentu akan menarik para followers untuk melakukan interaksi, misalnya dengan memberikan like, menuliskan komen atau membagikan postingan kita ke orang lain.

Lambat laun media sosial berkembang dari akun yang bersifat pribadi ke akun publik yang bisa diakses siapa saja. Di Instagram sendiri ada 2 tipe pengaturan yaitu IG personal dan IG bisnis, singkatnya akun IG bisnis memungkinkan kita mengetahui insight IG misalnya kapan atau jam berapa followers kita aktif di IG. Mengapa ini penting? Dengan mengetahui kapan waktu followers kita online di IG, kita menjadi tahu waktu yang tepat untuk memosting konten sehingga konten kita akan terlihat oleh banyak orang dan akan lebih banyak mendapatkan like, komen, share. Banyaknya interaksi ini menyebabkan ER pun akan ikut tinggi. Semakin tinggi ER sebuah media sosial maka produk/jasa yang ditawarkan juga makin tinggi. Perubahan inilah yang kemudian menjadikan akun media sosial menjadi media promosi/marketing atau berbisnis. 


Sebuah toko oleh-oleh yang biasanya ramai saat musim liburan harus bertahan sekuat tenaga di masa pandemi ini, tetapi berkat bantuan promosi melalui instagram toko tersebut melayani pembeli secara online ke berbagai tempat. Orang-orang tertarik setelah membaca beberapa komen dan promosi yang ada di feed IG toko tersebut. Tidak hanya pada Instagram, ulasan pada Gmaps juga berperan penting dalam meningkatkan bisnis kita. Warung mie ayam Pak Supri misalnya dulu tidak dikenal orang, tetapi setelah warung tersebut ada di Gmaps/Google My Business  dan mendapatkan banyak ulasan dari orang-orang yang telah merasakan kelezatannya, kini warung tersebut menjadi ramai. Testimoni yang dibaca di kolom komentar membawa dampak positif bagi peningkatan sebuah bisnis.

Lain lagi dengan playstore, sebuah aplikasi yang mendapat kepercayaan biasanya dilihat melalui seberapa tinggi ratingnya. Aplikasi dengan rating tinggi ditambah komen yang positif cenderung banyak dipilih orang untuk diinstal. Seperti halnya rating dan komen, pada YouTube like, comment dan share menjadi faktor dalam menentukan engagement. Dengan banyaknya interaksi ini pada video yang kita upload maka ERnya semakin tinggi. Jadi seberapa penting ER untuk akun bisnis kita? Instagram, Youtube, Gmaps dan Playstore membutuhkan ER yang bagus untuk meningkatkan performa bisnis kita. Konsisten dan membuat konten yang bagus harus berbanding lurus dengan interaksi (like, comment, share, repost) di dalamnya. Salah satu upayanya adalah dengan memaksimalkan support dari teman/kenalan atau saudara atau memilih menggunakan layanan komentar mediakomen.com 

Perkembangan dunia digital yang semakin luas sudah menjadi peluang bisnis tidak hanya Instagram tapi juga YouTube, Gmaps dan Playstore.  Dengan latar belakang itulah mediakomen hadir menjadi solusi dan jembatan yang membantu mengembangkan usaha/bisnisnya. Mediakomen.com sebagai penyedia layanan komentar media sosial seperti Youtube, komentar Instagram, rating dan review Google Maps/Google My Bussiness, rating dan review Playstore memiliki tujuan meningkatkan ER Dalam memberikan jasa mediakomen.com memiliki komentator-komentator yang sudah diverifikasi  sehingga memudahkan para advertiser mendapatkan layanan komentar yang tepat/terpercaya. Komentar yang positif akan membuat interaksi yang baik dengan followers lain sehingga nilai ER akan meningkat. (dian)

*sumber foto pixabay

Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments

In Lifestyle

Beli Rumah Atau Sewa? Mana yang Lebih Baik Untuk Saat Ini

 

“Beli rumah sekarang, harganya lagi turun", ujar salah seorang teman. Kemudian dia menyebutkan beberapa nama daerah di Jogja. Suaranya perlahan terdengar semakin pelan lalu menghilang, saya larut dalam pikiran saya sendiri sambil menatap ke arah luar dari kaca mobil penumpang di bagian belakang. Teringat kata-kata ibu ketika saya diangkat menjadi pegawai tetap, “Belilah rumah”. Entah mengapa rasanya masih terlalu berat dan saya pikir waktunya belum tepat. Lagipula saya belum menemukan lokasi yang cocok untuk tempat tinggal.

Obrolan dalam perjalanan pulang siang tadi ternyata mengusik benak saya. Dalam hitungan detik saya sudah berada di sebuah laman situs jual beli rumah . Fokus saya tertuju pada beberapa lokasi di Jogja yang disebutkan oleh teman saya tadi. Daerah yang biasanya harganya sangat tinggi sekarang ada yang ditawarkan dengan harga tiga ratus jutaan, padahal jaraknya tidak terlalu jauh dengan kota. Kesempatan nih, apalagi jika dibeli dengan cara nyicil, wah impian rumah idaman segera terwujud. Eh, sebelum mengambil keputusan ada baiknya mempertimbangkan beberapa hal.

Kapan waktu yang tepat untuk beli rumah.

Sebenarnya tidak ada waktu yang benar-benar tepat. Setiap orang memiliki kesiapan dan kesempatan yang berbeda karena kondisi keuangan juga berbeda. Membeli rumah rumah secara tunai memang lebih menguntungkan. Entah untuk tempat tinggal atau disewakan, rumah juga salah satu bentuk investasi masa depan yang dipilih kebanyakan orang. Nilai jual dari tahun ke tahun yang cenderung naik menjadi alasan utama. Intinya jangan memaksakan kalau memang duit/gaji kamu belum cukup, apalagi kalau harus membeli rumah secara kredit. Perencanaan dan perhitungannya harus lebih teliti.

Sebelum mengambil kredit rumah, pastikan pekerjaan yang sedang kamu jalani saat ini aman setidaknya sampai saat jatuh tempo. Biasanya pihak bank menetapkan ketentuan minimal rasio gaji, misalnya nih rasionya 35% dan gaji kamu per bulan tiga juta rupiah itu artinya kamu harus “hidup” dengan pendapatan kira-kira satu juta rupiah tiap bulannya. Sanggup?  Apabila kamu merasa memiliki penghasilan yang pas-pasan berasal dari satu sumber saja, alangkah baiknya mulailah mencari pekerjaan tambahan atau bisnis sampingan.

Selain faktor keuangan, lokasi kerap dijadikan pertimbangan kedua. Perusahaan tempat kita bekerja menempatkan kita di satu kota untuk waktu yang lama atau tidak ada mutasi sama sekali untuk jabatan kita. Kalau sering pindah tugas, sebaiknya ditunda dulu sampai kita menetap di suatu daerah. Kemudian barulah mencari lokasi yang strategis dan aman, misalnya dekat kota, dekat tempat kerja, dekat akses publik, tidak banjir. Rumah itu pulung (keberuntungan) kata orang Jawa. Nah kalau dua hal ini dirasa cocok, barangkali saat ini adalah saat yang tepat buat kamu untuk membeli rumah.


Sewa rumah, kenapa tidak?

Dalam sebuah unggahan video obrolan Luna Maya dengan Sophia Latjuba beberapa minggu yang lalu di salah satu channel Youtube, Sophia Latjuba mengaku tidak memiliki rumah sendiri. Selama ini dia memilih untuk menyewa rumah sebagai tempat tinggal, alasannya harga jual rumah di Jakarta setinggi langit. Terdorong oleh rasa penasaran untuk membuktikan omongan mbak Sophia, saya pun langsung browsing di situs properti. Yah, kalau harganya segitu mau secapek apapun kerja juga nggak bakal terbeli oleh kita yang cuman punya gaji UMR. Menurut Sophia Latjuba, menetap di satu tempat itu untuk waktu yang lama terasa membosankan dan juga biaya perawatan rumah yang tidak sedikit. Meskipun pindah-pindah rumah tentu membawa kerepotan tersendiri, lama-lama sudah terbiasa. Sependapat dengan Sophia, konon katanya, generasi milenial yang ingin hidup mandiri juga lebih memilih sewa rumah ketimbang berinvestasi membeli rumah.

Di masa pandemi ini membuat keputusan untuk beli rumah atau sewa sepertinya terasa mudah. Tanpa perlu hitung menghitung pendapatan dan pengeluran yang ribet, menyewa rumah menjadi pilihan yang tepat. Kita bisa lebih leluasa mengatur keuangan kita tanpa terbebani tagihan setiap bulan. Atau setidaknya kita punya tabungan yang cukup banyak untuk bertahan dari situasi pandemi yang entah kapan berakhir. Nanti, jika kondisinya sudah lebih baik, siapa tahu kita bisa membeli rumah impian kita. Namun jika kamu sudah menyiapkan dana untuk membeli rumah, lebih baik beli rumah sekarang aja mumpung harga lagi turun. (dian)

*sumber foto pixabay.com


Read More

Share Tweet Pin It +1

0 Comments